Icarus


Rene Milot "The Fall of Icarus"

Agaknya ini bisa dibilang lanjutan dari postingan sebelumnya. Hampir seminggu ‘mengasingkan diri’ dari media sosial (WhatsApp doang sebenernya), aku baru menyadari bahwa pengalamanku selama ini kurang lebih seperti apa yang terjadi pada Icarus, sesosok tokoh dalam mitologi Yunani. Aku mengenal nama ini dari album Zayn Malik bertajuk “Icarus Falls”. Mulanya aku hanya menganggap keren nama Icarus. Tapi ternyata setelah membaca kisahnya berulang-ulang, entah kenapa aku menemukan semangat baru(?).

Alkisah, ada seorang perajin Pulau Kreta bernama Daedalus. Awalnya Daedalus tinggal di Athena, namun karena dihukum akhirnya ia pindah ke Kreta. Suatu hari, Daedalus diminta oleh Raja Minos (Raja Kreta) untuk membangun sebuah labirin yang sangat rumit untuk mengurung Minotaur, anak dari istri Raja Minos, Pasiphae dengan banteng putih (akibat kutukan Poseidon terhadap Minos yang ingkar janji). Labirin tersebut sangat rumit bahkan sang pembuat pun sempat kesulitan menemukan jalan keluarnya. Beberapa waktu setelah itu, datanglah Theseus, pahlawan dari Athena. Aslinya Theseus ini adalah tumbal untuk Minotaur sebagai upeti yang harus dibayarkan Raja Minos kepada rakyat Athena. Namun Ariadne, anak Raja Minos jatuh cinta pada Theseus. Supaya Theseus tidak jadi ditumbalkan, Ariadne meminta pada Daedalus untuk dibuatkan petunjuk jalan. Akhirnya Theseus bisa masuk ke labirin dengan bantuan benang dan pedang dengan mudah. Theseus membunuh Minotaur kemudian keluar dari labirin. Singkat cerita, akibat kejadian itu, Raja Minos meminta untuk Daedalus dan Icarus keluar dari Kreta.

Daedalus meminta dispensasi waktu kepada Minos untuk membuat sebuah alat yang bisa membantunya pindah tempat dengan cepat. Daedalus membuat dua pasang sayap yang terbuat dari kumpulan bulu kemudian direkatkan dengan lilin. Ketika sudah siap terbang, Icarus diberi pesan Daedalus untuk jangan terbang terlalu tinggi mendekati matahari juga jangan terlalu rendah mendekati perairan. Awalnya perjalanan terasa mulus sampai meninggalkan Pulau Kreta. Merasa percaya diri karena perjalanan yang lancar, Icarus meninggikan lokasi terbangnya. Tinggi semakin tinggi hingga tidak sadar ia mendekati matahari. Perlahan lilin pada sayapnya meleleh dan bulunya rontok. Icarus pun terjatuh ke laut. Untuk dikenang, laut tempat Icarus terjatuh dinamai Laut Icaria dan pulau di dekatnya diberi nama Pulau Icaria. Tamat.

Icarus bukan dewa dan bukan pula anak-anak mereka. Icarus orang biasa, anak pengrajin, tapi namanya cukup terkenal. Kalau dari sumber yang tersebar di internet, Icarus bisa dibilang sebagai lambang keberanian dan heroiknya manusia dalam mengeksplor hal baru. Sesekali aku relate dengan makna simbolik dari seorang Icarus ini. Belakangan banyak sekali hal baru yang kualami. Sengaja mencoba hal baru lebih tepatnya. Bahkan aku bisa mengklaim bahwa aku yang sekarang super berbeda sampai-sampai hampir ga mengenali diri sendiri. Kehilangan diri sendiri sepertinya, ya. Aku terlalu berambisi untuk mencoba melakukan apa yang kumau dan kuinginkan. Terlalu percaya diri semua akan berjalan lancar tanpa hambatan hingga tuli terhadap perintah dan larangan orang-orang tersayang. Sama seperti kisah Icarus, aku pun terjatuh. Beruntung masih bisa diselamatkan dengan peringatan-peringatan keras yang perlahan mengangkatku lagi dari kehinaan. Kalau Icarus kan nasibnya kurang beruntung.

Kisah Icarus membawa pesan untuk manusia agar selalu berhati-hati dan mawas diri dalam setiap tindakan. Jangan juga terlalu percaya diri, nanti bisa-bisa kita mengabaikan pesan Daedalus, “jangan terbang terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.” Tetap fokus pada kecepatan saat ini, tidak usah buru-buru daripada ceroboh dan berujung fatal nantinya. Boleh sesekali menambah atau mengurangi ketinggian, asal temponya teratur. Pertimbangkan matang-matang setiap keputusan yang dibuat meski itu hal baru buatmu. Harus siap terima risiko juga jika nantinya keputusanmu ditentang dan berujung tidak memenuhi ekspektasimu. Bertanggung jawab terhadap setiap keputusan, semoga selamat sampai tujuan!


Yogyakarta, 12 Desember 2022

another 'tanggal cantik' di bulan Desember

Komentar

BACA JUGA TULISAN YANG LAIN👇