Retrospective 2024 : Tahun Paling FOMO
Jujur bingung mau nulis apa tentang 2024 ini. Lumayan banyak yang terjadi dan begitu cepat jedanya. Kadang merasa bersalah ke diri sendiri karena lama banget memproses semua emosi, kejadian, hikmah, dan sejenisnya. Yah, everything takes time. Baru hidup pertama kali, ga bisa langsung dikasih summary sekejap mata kayak ChatGPT yang punya informasi jauh lebih lama dari tahunan yang lalu. Tapi mau gimanapun menulis refleksi tahunan yang sudah jadi tradisi sejak 2021 ini tetap harus kulanggengkan, sih. Meski terlambat sedikit daripada refleksi 2023, setidaknya enggak kayak refleksi tahun 2022 yang malah diupload H+5 2023.
Sebenarnya udah ada ancang-ancang menulis refleksi 2024 sejak tiga hari sebelum 31 Desember. Bahkan untuk tahun ini aku punya tema besar dan rasanya cocok deh untuk menggambarkan 2024-ku secara keseluruhan: FOMO! Iya, rasanya aku tahun kemarin FOMO banget. Fear of Missing Out. Takut ketinggalan. Ya ketinggalan informasi, ketinggalan target, ketinggalan hype, dan lain-lain. Masa-masanya lagi seneng lihat rumput tetangga yang lebih hijau, padahal faktanya kebun kita yang lagi banyak berbuah.
Ga kerasa puluhan ribu (atau bahkan juta) langkah tercatat di 2024. Entah karena terus berjalan atau terpaksa putar balik. Ternyata 2024 ini kita udah bergerak sejauh itu. Dari sini aku menyadari ternyata dalam memilih sesuatu, sesimpel langkah kaki, itu minimal ada satu hal yang harus dipertimbangkan juga ya? Tidak bisa modal nekat dan spontan (uhuy)! Satu hal yang kusyukuri adalah tahun 2024 tidak tersesat secara maknawi. Mungkin memang sempat berbelok ke arah yang menyebabkan untuk bertemu jalan yang lurus lebih panjang dan lama, tapi setidaknya tidak tersesat!
Sepanjang 2024, alhamdulillah banyak banget hal yang bisa disyukuri. Seimbang sih antara susah dan senangnya. Jadi semakin percaya kalau dalam hidup memang dua keadaan ini pasti terjadi secara bergilir. Makanya, hikmah untuk “tidak terlalu senang saat hidup mudah dan tidak terlalu sedih saat hidup susah” masih kunobatkan jadi hikmah terbaik sepanjang masa. Hal ini juga membuatku agar tidak perlu banyak merasa khawatir dan mawas diri supaya tidak hidup dengan kepercayaan tinggi menyundul langit. Dari benang merah ini, 2024 unlocked skill-ku adalah bisa menjadi manusia yang fleksibel melakukan manuver pergerakan. Kalau memang tidak bisa A, ya sudah, masih ada B, C, D, dan seterusnya.
Sepanjang 2024, aku menemui banyak persimpangan ”jalan”. Enggak hanya jalan lalu lintas, melainkan jalan hidup. Dari semua persimpangan itu, aku menemui simpang tiga, empat, lima, enam…. (meski kayaknya mustahil ada persimpangan sebanyak itu di jalan raya). Oleh karena itu, tahun ini sangat mengujiku untuk menjadi manusia pemilih. Bukan hanya sekadar memilih timur atau barat, atau paslon 1 2 atau 3, melainkan memilih titik checkpoint rencana kehidupan selanjutnya. Jujur beberapanya aku gambling karena ada masanya Google Maps tidak bisa diandalkan dan tidak ada orang yang bisa ditanyai. Hanya berpegang pada keyakinan “ini pasti bakal baik-baik aja”, “ini pasti nanti ada ujungnya”, “ini pasti ada hal baik yang kutemui”, dan prasangka-prasangka baik lainnya kepada Tuhan. Leave it all in the hands of Allah aja deh. Checkpoint tahun ini adalah aku berhasil lulus kuliah tepat waktu. Perjalananku masih panjang, semoga hati dan kakiku senantiasa kuat.
Sepanjang 2024, hal paling menyenangkan buatku adalah terkoneksi kembali dengan masa kecilku, terutama dalam hal literasi. Aku melanggengkan apa yang pernah menjadi kegemaranku saat itu: membaca buku dan menulis. Hal yang kelihatannya simpel, tapi ternyata perlu waktu untuk membangunkan kembali sisi yang telah tertidur lumayan lama itu. Meski belum menjadi habit, setidaknya aku mengerti bahwa aku punya alternatif kegiatan mengisi waktu luang, terlebih kini aku sedang jadi “pengacara” alias pengangguran banyak acara. Titik balik terbesar dalam hal menulis terjadi pada Agustus 2024 di mana tulisanku dimuat di media musik nasional, Pophariini. Terima kasih pada Pena Skena Cherrypop Festival yang udah memfasilitasi kami penulis pemula untuk mengekspresikan diri melalui apa yang kami senangi: musik dan tulis-menulis! Tentang buku, punyaku masih banyak yang tersegel plastik. Sebagian dibeli karena FOMO, sebagiannya karena promo.
Sepanjang 2024, pola hubunganku dengan orang-orang yang kutemui tidak berubah layaknya di 2023. Orang datang dan pergi. Yang datang belum tentu menetap, mungkin hanya sebagai perantara ilmu atau hikmah yang dititipkan Allah buatku untuk dipelajari. Yang pergi juga belum tentu langsung lenyap, mungkin akan kembali lagi dengan tujuan berbeda. Dari semua itu, pelajaran paling melekat adalah “bagaimana cara kita maintain relationship”. Kalau boleh jujur, ternyata aku masih remidi soal menjaga komunikasi yang merupakan kunci dari sebuah hubungan. Tidak jarang aku sengaja menjauh dari keramaian hanya untuk ketenangan hidup. Namun aku selalu berusaha untuk belajar saling catch up kabar meski hanya satu jam dalam sehari, selalu ada untuk orang yang membutuhkan, atau paling minimal tidak cari ribut ketika ada pendapat yang berseberangan dengan kawan sendiri. Sudah sepantasnya aku berterima kasih pada orang-orang yang hadir di kehidupan 2024-ku. Terima kasih yaa :)
Sepanjang 2024 aku cenderung “mengalir”. Tidak mau membatasi pikiran dengan sekat-sekat yang dibuat manusia, termasuk sugesti “akhir tahun biasanya banyak kejadian tak terduga (cenderung negatif) karena akumulasi emosi setahun”. Aku adalah salah satu yang sempat punya pikiran seperti itu hingga pertengahan 2024 awal. Tapi kurasa pikiran tersebut sangat mengganggu dan khawatir malah kejadian beneran. Akhirnya segala hal yang menurutku menyenangkan dan belum pernah dicoba kurapel di pertengahan 2024 akhir. Bersenang-senang di festival, sing along di konser musisi favorit sampai suara habis, mengumpulkan loyalty point dari kedai kopi langganan, menyambangi toko-toko buku independen yang cantik, hingga solo trip sejenak ke Jakarta dan bertemu teman-teman baru di luar radarku saat ini. Ada kepuasan tersendiri ketika semua hal tersebut mayoritas menggunakan pemasukan pribadi yang alhamdulillah datang lancar bergantian. Aku membiarkan diriku banyak bereksplorasi dan menikmati rasanya memenangkan ego sendiri di akhir 2024. Ternyata sangat seru! Namun aku sadar enggak boleh sering-sering, takut keenakan dan lupa bahwa masih ada tanggung jawab lainnya yang harus dituntaskan. Ga menutup kemungkinan hal itu akan kuulang lagi di 2025. Siapa tau akhir 2025 besok bisa lebih jauh lagi mainnya :D
Sepanjang 2024, selain ayat suci, doa ibu, dan mantra sejak resolusi 2022, aku bisa bertahan karena lagu-lagu yang kerap kuputar hampir di setiap aktivitasku. Oleh karena itu, agaknya bisa deh kalau aku memproyeksikan rangkuman kehidupan 2024-ku berdasarkan lagu yang kerap kudengarkan selama setahun ini. Siapa tahu bisa jadi referensi untuk mantra setahun ke depan, menggantikan atau mendukung kalimat : creation, change, breakthrough. Kurang lebih begini rangkuman darderdor kehidupan 2024-ku. Jujur ini cara yang sangat menyenangkan untuk mengetahui diri ini berdasarkan lagu yang paling sering didengarkan selama setahun penuh.
HAHAHA rupanya… agaknya memang 2024 lagi butuh-butuhnya diingatkan tentang diri sendiri, diliat dari kata “kau” dengan ukuran paling besar, disusul “ku”. Selain itu secara keseluruhan mengarah ke hal positif: coba, indah, mimpi, bahagia, hidup, cinta, menang, dan seterusnya. Tapi yang negatif ga kalah banyak juga: mati, takut, hilang, salah, dan seterusnya. Pembahasan lebih teknis dan lengkapnya nanti aja aku post di platform terpisah (Medium).
Buatku pribadi, tahun 2024 penuh dengan rentetan unexpected moments yang mungkin ga pernah terpikirkan sebelumnya. 2024-ku sukses menjawab adrenalin menghadapi petualangan-petualangan yang sebelumnya ditulis sebagai pengharapan di refleksi 2023. 2024 adalah tahun yang penuh dengan rasa penasaran karena semua-semua dicobain sampai berani ke luar dari kebiasaan yang “aku banget”. Makanya aku sebut 2024-ku temanya FOMO. Meskipun begitu, 2024 sangat berkesan buatku!
Semoga semakin banyak manifestasi-manifestasi positif yang sudah terlontar baik dari dalam hati, dalam doa, maupun dalam ucapan terkabul di 2025. Semoga semakin sering bunga segar terpajang di meja belajar. Semoga semakin banyak menemukan kebahagiaan di detail-detail terkecil perjalanan hidup sekalipun. Semoga semakin rajin minum air putih. Semoga penyakit membeli buku tapi ga dibaca-baca ini bisa sembuh. Yang paling penting:
Semoga hati dan kakinya selalu diringankan, dikuatkan, dan condong pada petualangan yang membuka lebih banyak kesempatan baik lain nantinya!
Komentar
Posting Komentar