Pastikan Riuh Akhiri Malammu


Sekilas memang cuma sekadar kalimat dan sebagai tambahan informasi ini adalah judul lagu dari band yang dijuluki "band pulang kantor", Perunggu namanya. 

Dulu ketika pertama kali baca kalimat "Pastikan Riuh Akhiri Malammu" aku spontan mikir, "hah malam-malam kok malah disuruh rame?". Ya tapi ternyata makin ke sini rupanya sadar bahwa bahaya malam-malam kalau sepi. Apalagi malam-malam masih terjaga sambil merasa kesepian. Enggak mau curhat, cuma tiba-tiba aja terlintas judul lagu ini padahal sekarang seringnya lagi dengerin yang judulnya "Canggih" (mungkin efek lagi interest ke seseorang, kiw). Udah gitu artikel ini ditulis pas banget di hari Senin, "momok" bagi orang-orang kebanyakan di lagu PRAM. "Besok hari Senin, kutemani senyummu seperti kemarin." Gitu.

Liriknya jujur indah banget. Berasa kayak beneran dikasih support dari orang terdekat. Didorong untuk terus maju, berprogres, intinya jangan nyerah dan dipastikan aman selama bersama "orang" tersebut. Buatku, lagu yang kayak gini yang bisa bikin aku mikir ulang tentang suka-duka saat melewati banyak hal selama sepekan penuh. Ketika dengerin PRAM, rasanya beneran kayak ada yang jagain, jaminin, dan dengerin perasaanku. Gara-gara lagu ini pula, terkadang rasa ingin tahuku semakin tinggi mencari siapa sih orang yang kiranya bisa kupercaya buat memerankan PRAM di kehidupan nyataku. Ada partner memanglah epic nan asik, tapi pernah ga sih punya partner?

Februari kemarin menyadarkanku bahwa setiap pilihan punya dunianya masing-masing. Di setiap dunia tersebut pasti ada halang-rintangnya sendiri. Dan karena itulah enggak elok kalau kita jadi saling membandingkan diri kita dengan orang lain. Apalagi mencoba menjadi duplikat dari seseorang karena kamu terinspirasi oleh dunianya. Meski mencoba mengikuti polanya, tetap hasil akhirnya akan berbeda. Jadi ketika kakimu berdiri tegak di beberapa dunia, agaknya di tiap dunia itu kamu wajib punya partner at least satu orang untuk membantu kaki kalian saling berpijak kuat di tanah. Aku pun begitu. Berdiri di beberapa dunia, punya partner, tapi bedanya selalu takut meminta bantuan atau bahkan memulai sesuatu. Padahal bisa jadi mereka adalah PRAM-PRAMku yang selama ini kucari, ya kan?

Entahlah, yang jelas hari ini suasana hatiku sedang netral, cenderung abai sih sepertinya. Cuma bisa mencurahkan sebagian kecil apa yang kurasakan akhir-akhir ini. Kabar baiknya adalah aku mulai mengerti cara menangani sebagian ketakutan ga berdasarku. "Lanjutkan sesuai rencana", kalau kata stiker WA-nya Pak Guntur. Iya intinya itu, cukup berpegang sama rencana-rencana yang udah direncanakan. Hadapi dengan Senyuman kalau kata Dewa 19. Meski senyumnya seperti logo Kumon, setidaknya insyaAllah tercatat pahala sedekah "tabassam" kepada saudaranya. 

Aku selalu tersipu ketika mendengarkan bagian "melantunlah semerdu mungkin, merdumu yang buatku pulih" oleh Perunggu. Betapa vibes mengayominya sangat terasa. Membebaskan kita untuk berekspresi seekspresif mungkin. Apalagi orang tersebut dapat memberikan dampak baik kepada pendengarnya. "Genggam jariku seeratnya, 'kan kubuat angin berpihak searah". Bener kan apa kataku, ada penjamin sekaligus penyokongnya. Ada masa-masa pengen ditemenin, ada juga masa pengen sendirian. Seringnya aku yang opsi kedua hahaha. Orang yang sering sendirian bakal kaget kalau dapat PRAMnya di kehidupan nyata. Karena aku pun pasti melakukan hal yang sama, kaget lihat ada orang mau bantuin kesulitan-kesulitan kita. Seringnya malah mikir dulu kalo ada yang dateng ngasih bantuan meski akhirnya tetap bilang "oh iya boleh-boleh".

Intinya kali ini aku cuma mau bilang kalau lagu Pastikan Riuh Akhiri Malammu amat sangat whimsical magical miracle banget buatku. Dan ga boleh kalian ga dengerin Perunggu at least satu lagu jika melangkah dari blog ini. Sini kukasih link lagunya, wajib dengerin. 




Komentar

BACA JUGA TULISAN YANG LAIN👇