Hidupnya Minta Berwarna
Agak bullshit emang kalo kita bilang, "duh hidupku ga asik banget, ga berwarna!" Ya iya bullshit, soalnya bagiku tiap orang punya warna hidupnya masing-masing.
Dulu aku mungkin emang sering berpikiran seperti itu, ditambah lagi masa-masa bucin (budak cinta atau apalah kalian mendefinisikannya) dimana teman-teman seperjuanganmu ternyata sudah punya 'support system' setelah keluarga dan kamu tidak punya someone special. Ehek. Bagi remaja itu udah bisa dinamakan "hidup berwarna" karena 'mereka' memberi warna baru dalam hidup. Bosen sama warna-warna yang diberikan keluarga, teman-teman, eh dateng warna baru dari toko. Ternyata warnanya merah jambu, eh warna identiknya perempuan. Gimana ga baper tuh?
Cuman lama kelamaan kalo dipikir lebih dewasa dan jernih, *asek hidup semua orang itu berwarna. Coba direnungi, apalah segala manis-pahit kehidupan kalau itu bukan termasuk warna? Ya iya aku tau manis-pahit itu rasa, bukan warna. Tapi dalam menjalaninya, apakah ga ada warna-warna tersendiri yang seenggaknya turut membersamai hari-harimu dari manis-pahit tersebut?
Aku mencoba menganalogikan bahwa warna pada hidup manusia itu pasti ada, cuman beda palet warna aja. Hadeu mentang-mentang anak desain grafis makanya ngomonginnya palet warna segala. wkwkwk
Dalam desain, palet warna yang biasa digunakan bisa bersumber dari salah satu produsen warna grafis. Sebagai contoh, ada palet warna PANTONE, palet CMYK, RGB, HEX, dlsb. Nah bagiku, mungkin sebenernya orang-orang yang bilang bahwa hidupnya ga berwarna mungkin kita beda palet warna doang. Mungkin kamu pake palet warna tipe RGB, makanya merasa kurang daripada yang pake tipe CMYK. Yang pake PANTONE mungkin merasa lebih beruntung daripada HEX gegara warna yang dipunya lebih kaya dan beragam. Ga paham? Ya gitulah pokoknya.
The point is, ga boleh men-judge hidup pribadi sebagai pribadi paling menyedihkan, paling abu-abu, paling ga punya warna sampe-sampe merasa pengen jadi orang lain aja. Coba kita lihat dengan wawasan terbuka. Coba rileks, jernihkan pikiran. Bisa jadi orang yang kamu iriin memandang hidupnya dengan palet warna A, sehingga apapun yang dia alami akan menjadi warnanya. Bisa jadi kamu pakai palet warna B, yang sebenernya warna dari pengalamanmu hampir sama seperti orang A, tapi di hidupmu warna tersebut ga terdeteksi sebagai warna berbeda, makanya kamu merasa super flat dan ga ada asik-asiknya sama sekali. Mari kita bersyukur dengan segala warna dalam hidup yang sudah diberikan Allah.
Ternyata ga semua orang bisa mendapatkan warna yang sama dengan kita, begitupun sebaliknya. Mungkin dapat, masalahnya ada atau tidak warna tersebut di daftar palet warna hidupmu. Kalau ada, alhamdulillah, kalau ga ada ya diterima saja :))
Dulu aku mungkin emang sering berpikiran seperti itu, ditambah lagi masa-masa bucin (budak cinta atau apalah kalian mendefinisikannya) dimana teman-teman seperjuanganmu ternyata sudah punya 'support system' setelah keluarga dan kamu tidak punya someone special. Ehek. Bagi remaja itu udah bisa dinamakan "hidup berwarna" karena 'mereka' memberi warna baru dalam hidup. Bosen sama warna-warna yang diberikan keluarga, teman-teman, eh dateng warna baru dari toko. Ternyata warnanya merah jambu, eh warna identiknya perempuan. Gimana ga baper tuh?
Cuman lama kelamaan kalo dipikir lebih dewasa dan jernih, *asek hidup semua orang itu berwarna. Coba direnungi, apalah segala manis-pahit kehidupan kalau itu bukan termasuk warna? Ya iya aku tau manis-pahit itu rasa, bukan warna. Tapi dalam menjalaninya, apakah ga ada warna-warna tersendiri yang seenggaknya turut membersamai hari-harimu dari manis-pahit tersebut?
Aku mencoba menganalogikan bahwa warna pada hidup manusia itu pasti ada, cuman beda palet warna aja. Hadeu mentang-mentang anak desain grafis makanya ngomonginnya palet warna segala. wkwkwk
Dalam desain, palet warna yang biasa digunakan bisa bersumber dari salah satu produsen warna grafis. Sebagai contoh, ada palet warna PANTONE, palet CMYK, RGB, HEX, dlsb. Nah bagiku, mungkin sebenernya orang-orang yang bilang bahwa hidupnya ga berwarna mungkin kita beda palet warna doang. Mungkin kamu pake palet warna tipe RGB, makanya merasa kurang daripada yang pake tipe CMYK. Yang pake PANTONE mungkin merasa lebih beruntung daripada HEX gegara warna yang dipunya lebih kaya dan beragam. Ga paham? Ya gitulah pokoknya.
The point is, ga boleh men-judge hidup pribadi sebagai pribadi paling menyedihkan, paling abu-abu, paling ga punya warna sampe-sampe merasa pengen jadi orang lain aja. Coba kita lihat dengan wawasan terbuka. Coba rileks, jernihkan pikiran. Bisa jadi orang yang kamu iriin memandang hidupnya dengan palet warna A, sehingga apapun yang dia alami akan menjadi warnanya. Bisa jadi kamu pakai palet warna B, yang sebenernya warna dari pengalamanmu hampir sama seperti orang A, tapi di hidupmu warna tersebut ga terdeteksi sebagai warna berbeda, makanya kamu merasa super flat dan ga ada asik-asiknya sama sekali. Mari kita bersyukur dengan segala warna dalam hidup yang sudah diberikan Allah.
Ternyata ga semua orang bisa mendapatkan warna yang sama dengan kita, begitupun sebaliknya. Mungkin dapat, masalahnya ada atau tidak warna tersebut di daftar palet warna hidupmu. Kalau ada, alhamdulillah, kalau ga ada ya diterima saja :))
Komentar
Posting Komentar